Senin, 25 Februari 2019

TEKNIK DASAR GERAKAN TANGAN DALAM KARATE




PENGERTIAN DAN PEMBAHASAN KARATE

Ditulis Oleh: Deyahya, 26 Februari 2019
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hallo guys. Mungkin dari kalian terdapat yang punya minat olahraga bela diri, KARATE ialah salah satu pilihanya. Dan kini saya akan menyerahkan sedikit informasi mengenai karate. cekidot...
Karate ialah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri ini sedikit diprovokasi oleh Seni bela diri Cina kenpō. Karate diangkut masuk ke Jepang lewat Okinawa dan mulai berkembang di Ryukyu Islands. Seni bela diri ini kesatu kali dinamakan "Tote” yang berarti laksana “Tangan China”. Ketika karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat tersebut sedang tinggi-tingginya, sampai-sampai Sensei Gichin Funakoshi mengolah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) supaya lebih gampang diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang kesatu ialah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama dengan kata lain “tangan kosong”. Berdasarkan keterangan dari Zen-Nippon Karatedo Renmei/Japan Karatedo Federation (JKF) dan World Karatedo Federation (WKF), yang dirasakan sebagai gaya karate yang utama yaitu:

1. Shotokan
2. Goju-Ryu
3. Shito-Ryu
4. Wado-Ryu

Keempat aliran tersebut dinyatakan sebagai gaya Karate yang utama sebab turut serta dalam pembentukan JKF dan WKF.
Namun gaya karate yang terkemuka di dunia tidak saja empat gaya di atas tersebut saja. Beberapa aliran besar laksana Kyokushin , Shorin-ryu dan Uechi-ryu tersebar luas ke sekian banyak  negara di dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang termasyhur, walaupun tidak tergolong dalam "4 besar WKF".
Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate semua Jepang ialah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi Karate semua dunia ialah WKF (dulu dikenal dengan nama WUKO - World Union of Karatedo Organizations). Ada pula ITKF (International Traditional Karate Federation) yang mewadahi karate tradisional. Adapun faedah dari JKF dan WKF ialah terutama guna meneguhkan Karate yang mempunyai sifat "tanpa kontak langsung", bertolak belakang dengan aliran Kyokushin atau Daidojuku yang "kontak langsung".

Latihan dasar karate terbagi tiga laksana berikut:
1. Kihon yaitu kiat atau gerakan dasar.
2. Kata, yakni latihan teknik atau bunga karate.
3. Kumite, yaitu pelajaran tanding atau sparring.

Pada zaman kini karate pun dapat dipecah menjadi aliran tradisional dan aliran olah raga. Aliran tradisional lebih menekankan aspek bela diri dan kiat tempur sedangkan aliran olah raga lebih menumpukan teknik-teknik guna pertandingan olah raga.

Tingkatan / posisi dalam Karate

Tingkat/posisi dalam karate itu dipisahkan lewat keterampilan dalam menghafal atau mengerjakan gerak yang maximal dalam teknik tersebut. Maksudnya tingkatan dipisahkan oleh sabuk. Untuk menemukan tingkatan/posisi tersebut, anda di mestikan mengikutkan sesi ujian sabuk. Yang dilangsungkan setiap 4 bulan sekali. Bagi tingkat ini terbagi menjadi menjadi:

1. Sabuk putih = kyu 10
2. Sabuk kuning = kyu 9 hingga 8
3. Sabuk Orange = kyu 7
4. Sabuk hijau = kyu 6 hingga 5
5. Sabuk biru = kyu 4
6. Sabuk coklat = kyu 3 hingga 1
7. Sabuk hitam = Tingkat sabuk hitam dinamakan dan. Dan dalam karate yakni 1 hingga 10.

Teknik Karate

Teknik Karate terbagi menjadi tiga unsur utama : Kihon (teknik dasar), Kata (jurus) dan Kumite (pertarungan).
Kihon secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate mesti menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite.
Pelatihan Kihon dibuka dari mempelajari pukulan(tsuki) dan tendangan (geri).

1. Kata
Kata secara harfiah berarti format atau pola. Kata dalam karate tidak melulu adalahlatihan jasmani atau aerobik biasa. Tapi pun berisi latihan tentang prinsip bertarung. Gerakan-gerakan Kata juga tidak sedikit berisi falsafah-falsafah hidup. Setiap Kata mempunyai ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda.
Dalam Kata terdapat yang disebut Bunkai. Bunkai ialah aplikasi yang dapat dipakai dari gerakan-gerakan dasar Kata.
Setiap aliran mempunyai perbedaan gerak dan nama yang bertolak belakang untuk tiap Kata. Sebagai misal Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran pun berbeda.

2. Kumite
Kumite secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilaksanakan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru keatas). Tetapi sekarang, terdapat dojo yang mengajarkan kumite pada siswa tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum mengerjakan kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang ditata (go hon kumite) atau (yakusoku kumite).
Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilaksanakan oleh murid yang sudah menjangkau tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diwajibkan untuk dapat mengawal pukulannya agar tidak mencederai sahabat bertanding.

Pertandingan Karate

Pertandingan karate dipecah atas tiga jenis yakni :
1. Kumite (perkelahian)
2. Kata (jurus)
3. Kihon (peragaan teknik)

1. Kumite
Kumite dipecah atas kumite perorangan dengan pembagian ruang belajar menurut berat badan dan kumite beregu tanpa pembagian ruang belajar berat badan (khusus guna putra). Sistem pertandingan yang dipakai ialah reperchance (WUKO) atau babak kesempatan berpulang pada atlet yang pernah diungguli oleh sang juara. Pertandingan dilaksanakan dalam satu babak (2-3 menit bersih) dan 1 babak perpanjangan bila terjadi seri, kecuali dalam pertandingan beregu tidak ada masa-masa perpanjangan. Dan andai masih pada babak perpanjangan masih merasakan nilai seri, maka akan diselenggarakan pemilihan karateka yang sangat ofensif dan agresif sebagai pemenang.

2. Kata
Pada pertandingan kata yang diperagakan ialah keindahan gerak dari jurus, baik guna putera maupun puteri. Sesuai dengan Kata opsi atau Kata mesti dalam ketentuan pertandingan.
Para peserta mesti memperagakan Kata wajib. Bila lulus, peserta akan mengekor babak selanjutnya dan bisa memperagakan Kata pilihan.
Pertandingan dipecah menjadi dua jenis: Kata perorangan dan Kata beregu. Kata beregu dilaksanakan oleh 3 orang. Setelah mengerjakan peragaan Kata , semua peserta diwajibkan memperagakan software dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius sebab lebih estetis dan lebih sulit untuk dilatih.
Berdasarkan keterangan dari standar JKF dan WKF, yang dinyatakan sebagai Kata Wajib ialah hanya 8 Kata yang berasal dari perguruan 4 Besar JKF, yakni Shotokan, Wado-ryu, Goju-ryu and Shito-ryu, dengan perincian sebagai berikut:
· Shotokan : Kankudai dan Jion.
· Wado-ryu : Seishan dan Chinto.
· Goju-ryu : Saifa dan Seipai.
· Shito-ryu: Seienchin dan Bassaidai.
Karateka dari aliran di samping 4 besar tidak dilarang guna ikut pertandingan Kata JKF dan WKF, melulu saja mereka mesti memainkan Kata sebagaimana dimainkan oleh perguruan 4 besar di atas.

Aliran Karate

Seperti telah disebut-sebut diatas, ada tidak sedikit aliran Karate di Jepang, dan beberapa dari aliran-aliran tersebut telah masuk ke Indonesia.
Adapun karakteristik dan latar belakang dari sekian banyak  aliran Karate yang tergolong dalam "4 besar JKF” ialah sebagai berikut:

1. Shotokan
Shoto ialah nama pena Gichin Funakoshi, Kan dapat ditafsirkan sebagai gedung/bangunan - sampai-sampai shotokan bisa diterjemahkan sebagai Perguruan Funakoshi. Gichin Funakoshi adalahpelopor yang membawa ilmu karate dari Okinawa ke Jepang. Aliran Shotokan adalahakumulasi dan standardisasi dari sekian banyak  perguruan karate di Okinawa yang pernah dipelajari oleh Funakoshi. Berpegang pada konsep Ichigeki Hissatsu, yakni satu gerakan bisa membunuh lawan. Shotokan memakai kuda-kuda yang rendah serta pukulan dan tangkisan yang keras. Gerakan Shotokan ingin linear/frontal, sampai-sampai praktisi Shotokan berani langsung beradu pukulan dan tangkisan dengan lawan.

2. Goju-ryu
Goju memiliki makna keras-lembut. Aliran ini memadukan kiat keras dan kiat lembut, dan adalahsalah satu perguruan karate tradisional di Okinawa yang mempunyai sejarah yang panjang. Dengan bertambahnya popularitas Karate di Jepang (setelah masuknya Shotokan ke Jepang), aliran Goju ini diangkut ke Jepang oleh Chojun Miyagi. Miyagi memperbarui tidak sedikit teknik-teknik aliran ini menjadi aliran Goju-ryu yang sekarang, sehingga tidak sedikit orang yang memandang Chojun Miyagi sebagai pendiri Goju-ryu. Berpegang pada konsep bahwa "dalam pertarungan yang sesungguhnya, anda harus dapat menerima dan menjawab pukulan". Sehinga Goju-ryu menekankan pada pelajaran SANCHIN atau pernapasan dasar, supaya para praktisinya dapat menyerahkan pukulan yang dahsyat dan menerima pukulan dari lawan tanpa terluka. Goju-ryu memakai tangkisan yang mempunyai sifat circular serta senang mengerjakan pertarungan jarak rapat.

3. Shito-ryu
Aliran Shito-ryu familiar dengan kemahiran bermain kata terbukti dari banyaknya kata yang diajarkan di aliran Shito-ryu, yakni ada 30 hingga 40 kata, lebih tidak sedikit dari aliran lain. Namun yang terdaftar di soke/di Jepang terdapat 111 kata beserta bunkainya. Sebagai perbandingan, Shotokan mempunyai 25, Wado mempunyai 17, Goju mempunyai 12 kata. Dalam pertarungan, berpengalaman Karate Shito-ryu bisa menyesuaikan diri dengan kondisi, mereka dapat bertarung laksana Shotokan secara frontal, maupun dengan jarak rapat laksana Goju.

4. Wado-ryu
Wado-ryu ialah aliran Karate yang unik sebab berakar pada seni beladiri Shindo Yoshin-ryu Jujutsu, suatu aliran beladiri Jepang yang mempunyai teknik kuncian persendian dan lemparan. Sehingga Wado-ryu di samping mengajarkan kiat Karate pun mengajarkan kiat kuncian persendian dan lemparan/bantingan Jujutsu. Di dalam pertarungan, berpengalaman Wado-ryu memakai prinsip Jujutsu yakni tidak inginkan mengadu tenaga secara frontal, lebih tidak sedikit menggunakan tangkisan yang mempunyai sifat mengalir (bukan tangkisan keras), dan kadang-kadang memakai teknik Jujutsu laksana bantingan dan sapuan kaki guna menjatuhkan lawan. Akan tetapi, dalam pertandingan FORKI dan JKF, semua praktisi Wado-ryu pun mampu menyesuaikan diri dengan ketentuan yang terdapat dan bertanding tanpa memakai jurus-jurus Jujutsu tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar