ARTIKEL OLAHRAGA TENTANG TINJU

artikel olahraga tinju

SUMBER : Pendidikan Jasmani dan Rohani
Ditulis Oleh : Deyahya, Maret 05, 2019


Olahraga tinju kesatu kali dipertandingkan oleh bangsa Romawi, Mesir serta Yunani. Petinju legendaris yang sampai kini masih menjadi daftar sejarah emas ialah Theagenes yang berasal dari Thaos Yunani. Dia menjadi juara pada pesta olimpiade kuno tahun 450 (masehi).Selama karirnya dia pernah mengerjakan pertandingan 1.406 kali. Pada waktu tersebut petinju sudah memakai sarung tinju seperti ketika ini, tetapi bahannya tercipta dari besi. Maka tidak mencengangkan bila tidak sedikit lawan yang langsung mati seketika karena terkena pukulan tangan bersarung besi itu. Kemudian sarung tinju yang bentuknya seperti kini ini kesatu kali diluncurkan oleh seorang petinju dari Inggris pada tahun 1973.

Seluk Beluk Pertandingan Tinju

Olahraga tinju terbagi dalam tidak sedikit kelas, yang ditentukan menurut berat badan dari petinjunya. Yang sangat ringan disebut ruang belajar Straw, dengan berat badan paling tidak 47,61 Kg hingga dengan 58,98 Kg. Kemudian yang sangat berat, disebut ruang belajar berat pun dengan berat petinju paling tidak 90 Kg ke atas. Kemudian dalan masing-masing pertandingan, perserta terdiri dari dua orang yang sama kelasnya. Lamanya pertandingan ditentukan oleh lamanya masa-masa yang disebut ronde. Dalam masing-masing ronde ada masa-masa tiga menit guna bertanding dan dua menit untuk mengerjakan istirahat. Pertandingan ini selalu diselenggarakan di suatu area yang disebut ring. Para pemirsa pertandingan dapat menyaksikannya dari pinggir ring tersebut.

Olahraga tinju adalah salah satu jenis olahraga yang keras. Resiko menjadi seorang petinju pun tinggi. Karena nyawa juga dapat melayang saat melakukan pertandingan, terutama untuk yang profesional. Tidak mencengangkan bila tidak sedikit petinju yang merasakan cacat seumur hidup sesudah pensiun dari tinju. Contoh yang sangat nyata ialah Muhammad Ali. Dia ialah seorang mantan petinju sangat terkenal di dunia ketika ini yang berasal dari Amerika Serikat. Saat ini dia menderita sakit parkinson yang diakibatkan karena pukulan-pukulan yang diterimanya dari lawan ketika masih aktif mengerjakan pertandingan dulu. Namun walau begitu, olahraga tinju tetap punya tidak sedikit penggemar. Tidak terkecuali kaum perempuan yang familiar dengan kelemahlembutannya. Salah satu alasannya ialah karena dalam bertanding seorang petinju tidak jarang kali bertelanjang dada. Maka seluruh otot tubuhnya yang kuat bakal terlihat dengan jelas. Dan berikut yang tidak sedikit disukai oleh mereka. Apalagi tubuh petinju pada umumnya pun nampak kekar dan perkasa, lagipula ketika sudah menerbitkan keringat yang banyak. Benar-benar jantan. Mengenai nilai, bakal dihitung penuh andai mampu memukul unsur depan dari pinggang ke atas dari tubuh lawan yang dirasakan sah. Serta bila sukses memukul kepala dan dada bakal mendapatkan nilai yang lebih banyak ataupun juga dapat diperoleh dengan menjatuhkan lawan (KO) yang tidak dapat lagi melanjutkan jalannya pertandingan.

Pada ketika kesatu kali pertandingan , menurut keterangan dari sejarah tinju ini populer di Romawi, Yunani dan pun di Mesir. Dulunya sarung yang dipakai oleh semua petinju tercipta dari besi dan urusan ini jugalah yang sontak membuat tidak sedikit petinju yang meninggal di arena pertandingan. Salah satu petinju yang sangat termashur kala itu ialah Theagenes dari Yunani yang sudah menewaskan tidak sedikit petinju di lokasi pertandingan sebab sarung tangan besi yang dikenakannya. Banyaknya petinju yang meninggal ini menciptakan James Ping (1973) terketuk, dialah orang yang kesatu kali mengenalkan sarung tinju yang tercipta dari bahan yang lebih aman laksana yang dipakai saat ini . Juara tinju dari daratan Britania ini sendiri menjadi petinju kesatu pun yang mengenakan sarung tinju. Berkat James Ping kini tinju menjadi olah raga yang aman dan pun menarik guna kita saksikan.

Teknik Dasar Tinju

Sikap

Meskipun tidak sedikit petinju yang mengembangkan gaya dan teknik betarung sendiri, teknis dasar dan tradisional ialah sebagai berikut:

Sikap ini berlaku guna petinju yang tangan kanannya lebih dominan, atau disebut pun orthodox. Petinju berdiri dengan kaki kanan setengah-langkah di belakang kaki kiri. Tinju kiri (lead) selama enam inci di depan wajah di tingkat mata. Tinju kanan (rear) di taruh di samping dagu dan siku diposisikan didepan tulang rusuk untuk mengayomi tubuh. Dagu diposisikan ke dada guna menghindari pukulan ke rahang yang sering mengakibatkan knockout. Menjaga posisi tangan laksana itu dirasakan sangat urgen dan tidak gampang selama pertandingan. Petinju kidal atau southpaw laksana Manny Pacquiao dan Marvin Hagler menggunakan gambaran dari sikap ortodox. Petinju kidal memakai tangan kanan sebagai lead, dan tangan kiri sebagai rear. Sikap kidal dapat menyerahkan kesulitan untuk petinju ortodoks yang tidak terbiasa mendapat jab, hook, atau straight dari segi yang berlawanan. Sikap kidal, sebaliknya, lemah terhadap serangan straight right (tangan kanan lurus).

Pukulan

Ada empat pukulan dasar dalam tinju: jab, straight, hook, dan uppercut

Jab dari Sonny Liston

Jab : Pukulan cepat yang dibuang dengan tangan lead. Jab dilaksanakan dengan memutarkan pinggul, sejumlah 90 derajat dan sehaluan dengan serangan supaya badan petinju menjadi horizontal dan serangan jab dapat dilaksanakan dengan tangan di ekstensi penuh. Jab menggunakan cakupan tangan panjang dan tidak membutuhkan power yang besar. Karena kekuatannya relatif lemah, jab sering dipakai sebagai alat guna mengukur jarak, menguji pertahanan lawan dan mendirikan peluang untuk menyerang.

Straight : Disebut pun cross, ialah pukulan keras dan dibuang dengan arah lurus memakai tangan rear. Straight dipakai untuk mengcounter atau menjawab serangan jab, menyerang rahang musuh atau membuka peluang untuk hook. Straight sering dipakai setelah jab, yang disebut pun “one-two combo”.

Right hook dari Bernard Hopkins 

Hook : Pukulan dengan arah separuh lingkaran dan umumnya memakai tangan lead, ditunjukkan ke kepala musuh. Hook sering dirasakan sebagai pukulan paling riskan karena bila dilaksanakan dengan tepat, power nya bisa menjatuhkan musuh dalam sekejap. Hook pun kerap dipakai ke tubuh. Serangan hook ke tubuh sering dirasakan sebagai khas petinju-petinju asal Meksiko laksana Julio Cesar Chavez dan Marco Antonio Barrera.

Uppercut : Pukulan keras yang dilaksanakan dengan arah vertikal, seringkali dilakukan saat seorang petinju sedang di jarak dekat dengan lawannya. Mantan juara ruang belajar berat Mike Tyson familiar dengan uppercutnya.

Tipe-tipe Petinju

"Style" tidak jarang didefinisikan sebagai pendekatan strategis tempur seorang petinju. Meskipun seorang petinju berhasil usahakan bisa adaptasi terhadap sekian banyak  macam teknik bertempur musuh, tetap seringkali ada satu style yang ia sangat suka. Tipe dan gaya seorang petinju bertarung cocok dengan jasmani serta mental invindu dan tidak terdapat dua petinju dengan gaya bertarung yang sama persis.

Boxer/Out-fighter

"boxer" atau outfighter berjuang untuk mengawal jarak antara dirinya dan lawannya, berduel dengan mengandalkan pukulan yang lebih cepat dan berjangkauan panjang, laksana jab. Karena bergantung pada pukulan lemah, outfighter ingin menang angka ketimbang dengan KO. Seorang out-fighter butuh jangkauan, kecepatan tangan, dan kelincahan kaki.

Contoh-contoh out-fighter ialah Muhammad Ali, Larry Holmes, Lennox Lewis, Sugar Ray Leonard, Oscar De La Hoya, dan Roy Jones Jr.

In-Fighter

In-fighter/pressure fighter mengupayakan untuk tetap dekat dengan lawan, selalu berjuang untuk tidak lebih dari selangkah diantara lawan. Seorang in-fighter memerlukan rahang yang kuat sebab gaya bertarung itu harus menerima pukulan yang lebih tidak sedikit sebelum mereka memposisikan pas didepan muka lawan dimana mereka sangat efektif. In-fighter lazimnya bertubuh pendek dan memiliki cakupan tangan tidak cukup dari lawan mereka dan dengan begitu lebih efektif pada jarak pendek dimana lawan tidak dapat memanfaatkan cakupan tangannya. Inti dari gaya ini ialah agresi non-stop dan petempuran jarak dekat.