Rabu, 28 Agustus 2019

Kandungan Gula Dalam Buah, Apa Efeknya Untuk Kesehatan?

Kandungan Gula Dalam Buah, Apa Efeknya Untuk Kesehatan?

Kandungan Gula Dalam Buah, Apa Efeknya Bagi Kesehatan?

Informasi kesehatan ini telah direview dan diedit oleh: dr. Yusra Firdaus - Dokter Umum
Klik untuk menyalurkan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)Klik guna berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)Klik guna berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)Klik guna berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)Klik guna berbagi di Line new(Membuka di jendela yang baru)
Kandungan Gula Dalam Buah, Apa Efeknya Untuk Kesehatan?
Gula dikenal dengan reputasi buruk. Padahal gula sendiri dibutuhkan tubuh sebagai energi utama untuk mengerjakan aktivitas. Namun, banyak sekali asupan gula pun membuat gula darah naik dan merangsang perkembangan diabetes. Artinya, asupan gula mesti dibatasi supaya tubuh mendapatkan guna dari gula. Lalu bagaimana dengan kandungan gula dalam buah, apakah baik atau mesti diwaspadai juga?

Apakah gula dalam buah pun tidak baik guna kesehatan?

Dalam buah-buahan memang terdapat gula alami dalam format fruktosa. Fruktosa adalahsalah satu jenis karbohidrat. Berbeda dengan jenis karbohidrat lainnya laksana sukrosa dan glukosa, fruktosa memiliki rasa yang lebih manis. Tak heran, fruktosa dalam format sirup jagung tinggi fruktosa tidak sedikit digunakan sebagai pemanis dalam makanan dan minuman.

Namun, fruktosa dalam buah tentu bertolak belakang dengan pemanis sirup jagung tinggi fruktosa. Dilansir dari Mayo Clinic, buah rata-rata berisi fruktosa selama 15 gram, sehingga melulu menyumbang tidak banyak kalori pada tubuh Anda. Di samping itu, buah pun diperkaya dengan serat dan nutrisi.

Sedangkan, minuman atau makanan yang berisi pemanis sirup jagung tinggi fruktosa berisi kalori yang paling tinggi. Sebotol minuman soda dapat berisi selama 225 kalori dan tidak berisi nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Di samping itu, menurut keterangan dari penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition mengindikasikan bahwa fruktosa tidak mengakibatkan lonjakan gula darah secara mendadak. Ini lantaran tubuh mencernanya lebih lambat dikomparasikan sukrosa (biasa ditemukan pada gula meja). Karena itu, mengonsumsi gula dalam buah tidak bakal seburuk andai Anda tidak sedikit mengonsumsi gula yang ada pada kue, roti, biskuit, sirup, minuman kemasan, dan makanan manis lainnya.

Jika saya punya diabetes, apakah saya boleh santap buah manis?

Banyak orang mengira diabetesi (orang dengan diabetes) tidak boleh santap yang manis-manis, tergolong buah manis. Hal ini pasti jadi memberi batas asupan buah semua diabetesi. Faktanya, banyak sekali buah memiliki indeks glikemik (bagaimana makanan bisa memengaruhi kadar gula darah) yang rendah hingga sedang. Artinya, buah tidak akan mengakibatkan lonjakan kadar gula darah yang tiba-tiba.

Hal ini sebab di samping buah berisi gula, buah pun berisi tidak sedikit serat (jika dimakan dalam format utuh, bukan di jus). Serat menolong pelepasan gula lebih lambat, sampai-sampai gula darah tidak langsung bertambah setelah santap buah. Dibandingkan dengan gula dalam makanan lainnya, tampaknya gula dalam buah dapat menjadi sumber gula yang sehat.

Namun, untuk Anda yang punya diabetes, Anda mesti tetap memerhatikan berapa tidak sedikit buah yang dapat Anda makan. Semua buah dapat Anda konsumsi, namun tetap simaklah porsinya. Dikhawatirkan, mengonsumsi terlalu tidak sedikit buah yang berisi gula tinggi dapat merangsang gula darah naik.

Beberapa buah yang berisi gula lumayan tinggi (lebih dari 10 gram per porsi) ialah apel, pisang, ceri, anggur, nanas, mangga, kiwi, dan pir. Sementara, buah yang berisi gula lumayan rendah (kurang dari 7 gram per porsi) ialah stroberi, pepaya, jambu, dan jeruk bali.

2 komentar:

  1. numpang promote ya min ^^
    Hayyy guys...
    sedang bosan di rumah tanpa ada yang bisa di kerjakan
    dari pada bosan hanya duduk sambil nonton tv sebaiknya segera bergabung dengan kami
    di DEWAPK agen terpercaya di tunggu lo ^_^

    BalasHapus